Mendorong Transformasi Digital Berkelanjutan G20

Mendorong Transformasi Digital

Mendorong Transformasi Digital Berkelanjutan G20
Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga mencakup aspek sosial seperti budaya dan masyarakat.

Kolaborasi dalam Transformasi Digital
Untuk mewujudkan transformasi digital yang efektif, dibutuhkan kolaborasi antara semua komponen yang ada. Salah satu bentuk nyata dari transformasi digital adalah pengembangan ekonomi digital.

Ekonomi Digital dalam Presidensi G20 Indonesia – Mendorong Transformasi Digital Berkelanjutan G20

Ekonomi digital menjadi salah satu isu utama yang diusung oleh Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. Pada 15 Maret 2022, dilakukan peluncuran Digital Working Group (DEWG) G20. Indonesia mengangkat tema besar “Achieving a Resilient Recovery: Working Together for More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation”.

Harapan Indonesia dalam Ekonomi Digital
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Sherpa Track, berharap Indonesia bisa menjadi promotor prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai ekonomi digital, serta menciptakan legacy yang konkret dalam ekonomi digital nasional dan global. Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi global untuk bangkit dan pulih bersama melalui transformasi digital.

Dua Sisi Mata Uang Digitalisasi
Menurut Airlangga, perkembangan pesat digitalisasi memiliki dua sisi. Di satu sisi, digitalisasi mempercepat pemulihan melalui konektivitas yang lebih cepat. Di sisi lain, digitalisasi juga menciptakan kesenjangan karena masalah literasi digital di masyarakat. Transformasi digital tidak hanya sebatas teknologi atau gaya hidup, tetapi juga mengurangi kesenjangan dan mempercepat keseimbangan serta mendukung pemulihan yang lebih cepat.

Isu Digitalisasi sebagai Katalisator Utama

G20 telah menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama pertumbuhan ekonomi. Pembahasan mengenai pemanfaatan digital terus berlangsung, termasuk dalam Presidensi G20 Indonesia. Tiga agenda utama Presidensi G20 Indonesia adalah: arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Komitmen G20 dalam Ekonomi Digital
Komitmen anggota G20 terhadap perkembangan teknologi digital termasuk ekonomi digital diwujudkan dengan meningkatkan forum Digital Economy Task Force menjadi Digital Economy Working Group dalam Presidensi G20 Italia pada 2021. Dengan elevasi tersebut, DEWG diberikan mandat untuk melakukan pembahasan ekonomi lintas sektor, mewujudkan ekosistem yang inklusif, memberdayakan masyarakat, dan berkelanjutan.

Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Laporan Bank Dunia 2021 menyebutkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara di dunia dengan tingkat penggunaan internet tertinggi. Rata-rata, 80 persen waktu masyarakat Indonesia digunakan untuk memanfaatkan teknologi internet baik untuk berkomunikasi, berselancar di media sosial, maupun berbisnis.

Mengoptimalkan Peluang Ekonomi Digital
Airlangga berharap peluang tersebut dapat dioptimalkan dengan pemanfaatan internet secara lebih produktif yang didukung dengan pemerataan akses infrastruktur digital. Ini diharapkan bisa menjadi terobosan untuk mengantisipasi timbulnya pengangguran karena perubahan proses bisnis serta akibat pandemi Covid-19.

Peran Kominfo dalam Presidensi G20
Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memegang peranan penting dalam pendalaman ekonomi berbasis digital oleh working group dan engagement group. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengemukakan harapan besar melalui tema DEWG G20 yang diusung, yaitu “Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation”.

Tiga Karakteristik – Mendorong Transformasi Digital Berkelanjutan G20

Tema besar tersebut menekankan tiga karakteristik transformasi digital: inklusivitas, pemberdayaan, dan keberlanjutan. Pertama, inklusif menggambarkan transformasi digital yang dapat diakses dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Kedua, pemberdayaan menunjukkan gagasan transformasi digital untuk memberdayakan seluruh kalangan masyarakat. Ketiga, keberlanjutan mewakili harapan bahwa transformasi digital dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dengan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Isu-isu Utama Digitalisasi di Forum G20
Ada beberapa isu penting mengenai digitalisasi yang menjadi bahasan di forum G20, yaitu: Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust. Melalui topik “Connectivity and Post Covid-19 Recovery”, Indonesia mengajak untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam transformasi digital global. Topik “Digital Skills and Digital Literacy” mengajak negara G20 untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat luas serta menciptakan ekosistem talenta digital yang inklusif. Sedangkan pada topik “Cross-border Data Flow and Data Free Flow with Trust”, Indonesia memfasilitasi diskusi mengenai arus data lintas batas negara, termasuk penerapan prinsip lawfulness, fairness, transparency, dan reciprocity.

Pertemuan Tingkat Menteri di Bali

Dari sejumlah kegiatan yang berlangsung maraton, bentuknya adalah working group hingga pertemuan tingkat menteri pada 29-30 Agustus 2022 di Bali. Setelah pertemuan itu, tema ekonomi digital akan ditutup dengan pertemuan menteri yang bertanggung jawab soal ekonomi digital di Bali pada 1-2 September 2022. Pada pertemuan tersebut, Menteri Kominfo akan memimpin untuk mencapai kesepakatan tingkat menteri digital terkait hasil perundingan dari rangkaian DEWG di level Senior Officials sebelumnya.

Harapan Akhir dari Pertemuan Menteri Digital
Menteri Johnny berharap, pertemuan puncak menteri digital dari negara anggota G20 akan menghasilkan deklarasi para menteri yang mendorong implementasi kebijakan dan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi digital. Deklarasi ini diharapkan mampu menggerakkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang kuat antara negara anggota G20, diharapkan transformasi digital dapat mendorong pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dan merata. Transformasi ini tidak hanya akan mempercepat pemulihan dari pandemi, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.