Evolusi Teknologi Informasi Dari Tradisi Lisan Ke Era Digital

Evolusi Teknologi Informasi: Dari Tradisi Media Lisan Hingga Era Digital
Komunikasi adalah prasyarat penting bagi kehidupan manusia. Sebelum adanya teknologi informasi yang canggih yang memungkinkan komunikasi jarak jauh dan bersifat global, teknologi informasi dan komunikasi berawal dari tradisi media lisan. Dalam sejarah, manusia berkomunikasi dengan cara verbal dan menggunakan tulisan pada daun-daun atau tanah liat. Periode ini dikenal sebagai periode sejarah awal, yang dimulai sekitar 4000 tahun sebelum masehi ketika bangsa Sumeria mulai menulis pada lembaran tanah liat. Sekitar tahun 2000 sebelum masehi, bangsa Mesir Kuno menggunakan papirus untuk menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi. Selain itu, bangsa Maya dan Cina mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen. Di Cina, pada tahun 1041, telah ditemukan alat cetak buku yang sederhana.

Era First Age Media: Paper-Based Communication
Pada periode selanjutnya, tradisi media lisan berkembang dengan ditemukannya alat cetak buku. Sekitar tahun 1900, masyarakat industri mulai memasuki era baru dalam teknologi informasi dan komunikasi. Informasi dan komunikasi berkembang dari media lisan menjadi komunikasi berbasis kertas. Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan individu sebagai pengantar pesan, seperti tukang pos, loper koran, dan kurir pribadi kalangan borjuis. Produk dari informasi berbasis kertas ini adalah buku, koran, majalah, dan lainnya. Pada era awal abad ke-19, proses informasi secara mekanik yang mengandalkan mesin-mesin canggih masih terbatas. Era ini ditandai dengan penemuan telepon dan telegraf untuk menyampaikan pesan. Kala itu, telepon hanya dinikmati oleh kalangan borjuis dan perusahaan, menggunakan kabel dan memutar atau memencet tombol angka pada telepon.

Era Second Age Media: Elektronik dan Globalisasi – Evolusi Teknologi Informasi

Tradisi penyampaian komunikasi dan informasi kemudian berkembang seiring dengan perubahan masyarakat dari masyarakat industri menjadi masyarakat post-industri atau masyarakat modern. Pada pertengahan tahun 1950, arus globalisasi mulai menyebar. Penyampaian informasi yang tadinya menggunakan jasa kurir atau tukang pos, berkembang menjadi menggunakan gelombang elektronik. Era ini merupakan era kemunculan TV (hitam-putih), radio, piringan hitam, dan amplifier. Kemunculan media informasi ini menandakan apa yang disebut oleh McLuhan sebagai “The Global Village,” di mana informasi yang diberikan tidak lagi terbatas dalam lingkup domestik tetapi lebih global. Globalisasi berusaha membawa seluruh masyarakat dunia untuk mengikuti arus yang dianggap lebih maju dan lebih baik, terutama karena globalisasi muncul dari negara Barat.

Era Digital: Konvergensi Media dan Digitalisasi
Perkembangan teknologi sejak ditemukannya media baru seperti TV dan radio meningkatkan peran penyampaian informasi melalui media elektronik. Hal ini berkembang dengan terjadinya integrasi antara media, misalnya TV menjadi berita elektronik yang bisa dibaca melalui situs berita online, dan telepon yang kemudian bisa digunakan untuk mengirimkan pesan elektronik melalui email. Era ini menandai awal dari konvergensi media, yang memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi di mana saja dan kapan saja. Tradisi ini dikenal sebagai era second media yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1980. Pada era ini, informasi disampaikan melalui broadcast message dan dipublikasikan melalui media. Telepon yang tadinya hanya untuk melakukan sambungan jarak jauh kemudian memiliki mesin penjawab otomatis, pager, munculnya ponsel, komputer, video games, perekam video, CD audio, TV kabel dan satelit, email, serta teks video.

Peran Internet dalam Revolusi Komunikasi

Internet memainkan peran penting dalam revolusi komunikasi di era digital. Kemajuan teknologi internet memungkinkan penyampaian informasi secara cepat dan massal. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi platform utama dalam berbagi informasi. Selain itu, platform video seperti YouTube dan TikTok memungkinkan pengguna untuk berbagi konten video secara global.

Teknologi komunikasi digital juga memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara individu dan organisasi di seluruh dunia. Aplikasi konferensi video seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet memungkinkan pertemuan virtual yang menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Teknologi ini mengubah cara kerja dan komunikasi, membuatnya lebih fleksibel dan efisien.

Masa Depan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak akan berhenti di sini. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak inovasi yang akan terus mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi. Teknologi 5G, internet of things (IoT), dan kecerdasan buatan akan memainkan peran penting dalam revolusi komunikasi berikutnya. Teknologi ini akan memungkinkan konektivitas yang lebih cepat, perangkat yang lebih cerdas, dan penyampaian informasi yang lebih efisien.

Selain itu, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) akan mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi. Teknologi ini akan memungkinkan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif dalam penyampaian informasi. Misalnya, dalam pendidikan, AR dan VR dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif.

Kesimpulan
Dari tradisi media lisan hingga era digital, teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami evolusi yang signifikan. Setiap era membawa perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi. Perkembangan teknologi ini tidak hanya mempengaruhi cara kita berkomunikasi tetapi juga cara kita hidup dan bekerja. Dengan terus berkembangnya teknologi, kita dapat mengharapkan lebih banyak inovasi yang akan mengubah dunia komunikasi di masa depan. Dalam era digital, penting bagi kita untuk terus beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan komunikasi dan akses informasi.